REALISASI
PROGRAM
Ada beberapa hal yang harus dilakukan,
yang setidaknya dibedakan atas tiga (3) hal. Masing-masing hal tersebut tidak
mana yang paling utama dan harus lebih dahulu, melainkan mana yang bisa
diselesaikan sesuai sikonnya. Ke-3 hal itu adalah sbb:
1) PEMBENTUKAN
Program Lumbung Desa dapat dilakukan
dengan dua pendekatan:
§
Ke-1: Program Yang Sudah Ada
§
Artinya terdapat kegiatan yang sudah
berjalan di petani.
§
Kegiatan tersebut tidak harus sama
seperti Lumbung Desa.
§
Tegasnya apapun kegiatan yang dianggap
bisa menopang cita-cita LD, itu bisa dijadikan pijakan where to
start. Dengan kata lain kiprah LD bisa dimulai dari kegiatan yang
sudah ada ini.
§
Ke-2: Memulai Dari Awal
§
Untuk memulainya, jika sawah, lahan yang
dibutuhkan minimal 5 ha. Angka 5 ha mengacu pada kalkulasi:
1.
Hasilnya agar bisa menutup biaya
operasional, terutama untuk upah pekerja.
2.
Tertutupnya operasional dan upah
pekerja, memberi keleluasaan untuk bisa komit dan konsisten dalam jangka
panjang guna merealisir cita-cita LD.
§
Ditilik dari kisaran dana, untuk sebuah
LD dibutuhkan antara Rp 200 juta – Rp 500 juta.
§
Catatan:
Lumbung Desa dalam bentuk phisik memang
harus dibuat
§
Jika dalam bentuk gudang kebanyakan
seperti yang dipahami sekarang, secara psikologis ini tidak mendorong ghirah
ber-LD.
§
Dalam bentuk spt Lumbung Padi
tradisional, harapannya semoga ini bisa memompa semangat menghidupkan warisan
dan bahkan melengkapi dengan nilai baru untuk kemaslahatan desa.
§
Apa yang dimaksud dengan nilai baru,
lihat di bagian Peran & Manfaat LD.
2) PENGELOLA
§
Pekerja sebagai pengelola murni adalah
warga setempat, terutama para pemuda-pemudinya.
§
Diutamakan berlatar petani, aktif di
kelompok tani, atau aktif di Karang Taruna. Bahkan yang lebih utama lagi,
diharap di antara pengelola itu ada yang pernah atau tengah menjabat Ketua
Kelompok Tani atau Ketua Karang Taruna.
§
Mengapa latar ini diutamakan?
§
Mereka punya kecakapan di pertanian atau
organisasi.
§
Dengan masih berada di kelompok tani dan
karang taruna, itu jadi bukti komitmen mereka tetap membangun desa.
§
Dengan jabatan ketua, itu pun bukti
bahwa mereka telah diakui dan diterima sifat-sifat kepemimpinan oleh
lingkungannya.
§
Kantor atau Sekretariat Pengelola
§
Bisa diawali dengan meminjam rumah dari
warga yang baik sebagai implementasi konsep gotong royong.
§
Bisa menyewa, atau
§
Kelak harus berdiri dibangun di atas
tanah pengelola.
3) PENDANAAN
Yang perlu ditegaskan, Ketahanan Pangan
apalagi menuju Kedaulatan Pangan, merupakan aktivitas jangka panjang. Maka
program LD tidak akan menggunakan dana:
§
Komersial, dan
§
Dana mengikat lainnya dengan sejumlah
persyaratan
Ketika LD sudah dianggap cakap atau
mandiri, maka:
§
Pengelola leluasa melakukan kerja sama
lain, tetapi dengan tetap menjaga nilai dan cita-cita mengapa LD dibangun.
§
Dibuka kesempatan untuk investasi kepada
para pihak, yang model bagi hasilnya lihat pada bagian Peran &
Manfaat LD.
§
Dana CSR perusahaan yang tidak mengikat
terutama di awal pengelolaan LD.
§
Investasi atau CSR perusahaan, yang
hasilnya bisa langsung diserap oleh investor atau perusahaan ybs, yang bagi
hasilnya disepakati bersama. Tetapi perlu ditegaskan bahwa ini tidak membuka
praktek gaya baru ijon (new paradigm of ijon).
Sampaikan Donasi Anda ke:
Office
Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki)
No. 143 Bandung 40173
Telp: (022) 6120218 Fax: (022) 6120130
Indonesia
Gedung Wakaf 99,
Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
Telp: (022) 2513991 Fax. (022) 2511865
Indonesia
selamatkan sawah produktif,sistem informasi desa,sistem pertanian
indonesia,sistem pertanian modern,sistem tanam padi,strategi sdm,sumber
alam,sumber daya pangan,sumber pangan,swadaya pangan,swasembada
beras,swasembada daging,swasembada pangan,tanam padi,tanam padi sri,tanaman
padi,tanaman sayuran,tani indonesia,teknik pertanian modern,traktor
pertanian,traktor sawah modern,tumbuhan padi,upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat,usaha dalam bidang pertanian,usaha desa modal kecil,usaha desa
sejahtera,usaha desa terpencil,usaha desa wisata,usaha desa yang
menguntungkan,usaha desa yang menjanjikan,usaha di bidang pertanian
0 komentar:
Posting Komentar